Showing posts with label jeong seon-kyeong. Show all posts
Showing posts with label jeong seon-kyeong. Show all posts

Saturday, January 22, 2011

Lament / Elegy of the Earth: As Queer as a Three-Dollar Bill Named Jong-man


I'm pretty sure Kim Hee-cheol's Lament is a tragic gay love story. But I'm not totally sure. I mean the two main guys never kiss but cute, stupid Jong-man (Lee Byung-hun) who works in a beer hall definitely appears to fall in love-at-first-sight with alcoholic composer Kwang-su (Shin Hyeon-jun) who's just found out that his crazy brother committed suicide. But is it love just because the two guys shack up together in an apartment then move into an abandoned house to escape the cops? or because they run through a field while screaming something about escaping their pasts? or because the composer sobers up and sweetly ties the waiter's tie in the morning? Actually, Jong-man's not a waiter. He's an aspiring actor-screenwriter who videotapes himself engaged in mundane activities like eating and making funny faces before faxing his script -- a Meg Ryan vehicle -- repeatedly to Hollywood. He's a man with big dreams, my friend. As to his crush, Kwang-su would be happy enough to attain more modest goals, like staying out of the hands of the corrupt police force and maybe cuddling with not-too-successful, nearly mute independent business owner Se-hee (Jeong Seon-kyeong) whose music shop is always full of musical instruments but never customers. It's hard to imagine this movie getting many customers either, gay, straight or otherwise!

Thursday, March 4, 2010

City of Fathers (Movie - 2009)



Directed by Park Ji-won-I (박지원)
•Action •Drama
101min | Release date in South Korea : 2009/10/15
Distribution
Sidus FHN (싸이더스FHN)
Alternative title : "Bu.San"

Cast :
Kim Yeong-ho (김영호) As Jo Tae-seok (조태석)
Ko Chang-seok (고창석) As Kim Kang-soo (김강수)
Yoo Seung-ho (유승호) As Kim Jong-cheol (김종철)
Jeong Seon-kyeong (정선경) As Lee Seon-hwa/Eun-ji (이선화/은지)


Synopsis
Jong Chul adalah anak yang dibesarkan oleh Kang Su. Namun hidup dengan ayah seperti Kang Su tidaklah mudah karena Kang Su hobinya hanya mabuk-mabukan dan sering memukul Jong Chul. Namun Jong Chul hanya bisa diam dan menurut ketika Kang Su memukulnya.

Suatu hari Jong Chul jatuh sakit. Sakitnya cukup parah dan membutuhkan transplantasi ginjal. Mendengar hal itu, Kang Su bukannya sedih malah bersikap acuh, malah dia berkata tidak peduli jika Jong Chul hidup atau mati. Mendengar itu membuat hati Jong Chul sedih.

Namun sebenarnya yang Kang Su ucapkan itu tidak sesuai dengan hatinya. Ia mengatakan itu karena kesal pada dirinya sendirinya karena ia tidak bisa menyumbangkan ginjalnya untuk Jong Chul karena sebenarnya dia bukan ayah kandung Jong Chul, selain itu karena salah satu ginjalnya juga telah diambil paksa oleh rentenir sebagai pembayaran hutangnya yang berjumlah besar.

Untuk itu Kang Su berusaha menemui ayah kandung Jong Chul yaitu Tae Suk. Tae Suk adalah seorang bos mafia dan Kang su dulunya adalah anak buah Tae Suk. Karena dulu Kang Su pernah berbuat salah maka ia diusir oleh Tae Suk. Dan kini Kang Su kembali pada Tae Suk bahkan sampai memohon dan bersujud agar Tae Suk mau menolong anaknya. Kang su pun akhirnya mengatakan pada Tae Suk bahwa Jong Chul adalah anak kandung Tae Suk.

Lalu bagaimana kelanjutannya? Apa akhirnya Tae Suk mau menolongnya? Nonton aja deh, nih film sedih banget. Bagus. kaya waktu nonton Hearty Paws nya Yoo Seung Ho. Sedih... Paling sedih pas Jong Chul ngomong gini : "Waktu kecil aku tinggal bersama Ibu, terkadang aku iri pada anak lain yang memiliki ayah karena aku hanya punya Ibu, namun kemudian aku bertemu ayah yang kukira sudah meninggal, namun ketika aku memiliki ayah justru aku kehilangan Ibu, maka dari itu aku tidak mau kehilangan ayah karena hanya dia yang kumiliki saat ini". Sedih banget kan..... itulah mengapa walau dia sering dipukul ma ayahnya tapi dia ga pernah ngelawan karena sebenernya dia sayang ma ayahnya.

Cerita film ini mirip sama film "Last Present" yang pernah aku bahas sebelumnya. Tentang seorang ayah yang demi mengobati anak kesayangannya akhirnya menemui si ayah kandung dan ayah kandungnya adalah seorang penjahat. MIrip banget. Namun penyajiannya beda. Kalau di Last Present kita bisa ngeliat perjuangan si ayah kandung untuk bisa ngobatin si anak, kalo di City of Father kita bisa ngeliat perjuangan si Ayah palsu. Dua-duanya sedih banget tapi menurutku City of Father lebih bagus karena menunjukkan bahwa yang dikatakan seorang ayah tidak harus yang memiliki hubungan darah.

Film ini mengandung banyak nilai yang bisa kita petik. Bahwa keluarga tetaplah keluarga. Walau tidak pernah menunjukkan kasih sayang namun sebenarnya kasih sayang itu ada. Terlihat dari sikap Jong chul dan Kang Su. Di film ini kita bisa liat besarnya cinta seorang ayah pada anaknya. Ini baru ayah, yang tidak mengandung, tidak melahirkan, tidak menyusui. Bayangkan seberapa besar cinta seorang Ibu pada anaknya. Film ini mengajarkan kita untuk lebih sayang sama orang tua kita. Omma, Appa, saranghe................ ;p

Kalo suruh ngasih nilai 1-10, aku bakal ngasih nilai 11, soalnya emang bagus, aku suka banget yang tema keluarga kaya gini. Percaya ga percaya aku sambil nangis pas ngetik review ini, hehehe...

Jangan percaya ketika liat poster pic atau cover dvd City of Fathers karena digambar itu keliatannya Yoo Seung Ho itu kaya anak berandalan yang hobi berkelahi padahal di film ini dia sama sekali ga bandel, malah terkesan lemah dan ringkih.

Jadi bagi penggemar Yoo Seung Ho ataupun tidak, wajib nonton nih film. Udah beredar kok, film baru soalnya. Di korea rilis bulan september 2009 tapi di Indo baru bulan februari kemarin dvdnya beredar. Makanya, cepet beli...........

 

  

  

  

  

  


Saturday, May 2, 2009

When I Turned Nine: The Crush That Couldn't Crush Him


If I remember correctly, when I was nine, the world was a polarized place. Good and bad were pretty easily differentiated, playground alliances dissolved as quickly as they were formed, and crushes came and went with growing intensity despite being hormone-free. Violence could come out of anywhere. Furthermore, the meaning of life wasn't obfuscated by fancy theories. It just was. Everything had a mystery to it. Yun In-ho's grade school drama When I Turned Nine does a lovely job of capturing that time as it charts the evolving relationship between a noble spirited boy (Kim Seok) and the new girl (Lee Se-yeong) whom he falls for. She's both pretty and pretty awful: She lies pathologically, screams if she doesn't get her way, fake cries if she's losing an argument, and acts like she's better than everyone else. Yet you never question his devotion to her because when you're a kid no one expects your actions to be ruled by logic. (That they do expect that from adults can be a bit baffling.) Maybe she's acting out because of a deep, dark secret. Maybe she's a sociopath. We'll never know. Like our hero's mom (Jeong Seon-kyeong), we're blind in one eye. We know we only see half the picture at any given moment and that the big answers are, most likely, not forthcoming.